Dunia bisa menghadapi kelangkaan popok sekali pakai menyusul ledakan dan
kebakaran di sebuah pabrik kimia di Jepang yang memasok seperlima dari
ketersediaan popok di pasar global.
Ledakan tersebut, yang menewaskan seorang petugas pemadam kebakaran dan melukai 35 anggota tim penolong, terjadi setelah sebuah reaksi kimia menyebabkan kebakaran di pabrik yang dioperasikan Nippon Shokubai di kota Himeji, dekat Osaka di Jepang tengah, Sabtu (29/9/2012). Nippon Shokubai mengendalikan porsi terbesar dari pasar polimer, penyerap super di dunia yang digunakan dalam memproduksi popok.
Menurut perusahaan itu, yang menerima permintaan sangat tinggi, bahkan sebelum kebakaran tersebut, fasilitas produksinya diminta untuk beroperasi pada kapasitas penuh dan telah mengumumkan rencana untuk mendirikan pabrik di luar negeri. Pabrik di Himeji itu memproduksi 320.000 ton polimer penyerap super yang digunakan dalam memproduksi popok, lapor harian Sankei. Jumlah itu mencakup sekitar 20 persen dari pangsa pasar global.
Tekanan kini akan meningkat pada fasilitas-fasilitas produksi lain perusahaan itu guna memenuhi kekurangan tersebut.
Ledakan tersebut, yang menewaskan seorang petugas pemadam kebakaran dan melukai 35 anggota tim penolong, terjadi setelah sebuah reaksi kimia menyebabkan kebakaran di pabrik yang dioperasikan Nippon Shokubai di kota Himeji, dekat Osaka di Jepang tengah, Sabtu (29/9/2012). Nippon Shokubai mengendalikan porsi terbesar dari pasar polimer, penyerap super di dunia yang digunakan dalam memproduksi popok.
Menurut perusahaan itu, yang menerima permintaan sangat tinggi, bahkan sebelum kebakaran tersebut, fasilitas produksinya diminta untuk beroperasi pada kapasitas penuh dan telah mengumumkan rencana untuk mendirikan pabrik di luar negeri. Pabrik di Himeji itu memproduksi 320.000 ton polimer penyerap super yang digunakan dalam memproduksi popok, lapor harian Sankei. Jumlah itu mencakup sekitar 20 persen dari pangsa pasar global.
Tekanan kini akan meningkat pada fasilitas-fasilitas produksi lain perusahaan itu guna memenuhi kekurangan tersebut.
by kompas.com
No comments:
Post a Comment